Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:
A. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI HISTORIS
Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
a) Frederich List (1789 - 1846)
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut frederich listber adalah tingkat-tingkat yang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga).
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi 4 sebagai berikut :
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut frederich listber adalah tingkat-tingkat yang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga).
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi 4 sebagai berikut :
1. Masa berburu dan mengembara. Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan hidupnya sangat mengantungkan diri pada pemberian alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri
2. Masa berternak dan bertanam. Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam
3. Masa Bertani dan kerajinan. Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara tanaman yang mereka tanam kerajinan hanya mengajar usaha sampingan.
4. Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan. Pada masa ini kerajinan bukan sebagai usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri berkembang dari industri kerajinan menjadi industri besar.
b) Karl Bucher (1847 - 1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi diagi menurut jarak yang ditempuh oleh alat pemuas kebutuhan mulai dari produsen sampai ke konsumen. Menurutnya, masyarakat merupakan satu kesatuan rumah tangga, baik sebagai rumah tangga konsumen maupun rumah tangga produsen. Adapun tahapan – tahapannya yaitu sebagai berikut :
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi diagi menurut jarak yang ditempuh oleh alat pemuas kebutuhan mulai dari produsen sampai ke konsumen. Menurutnya, masyarakat merupakan satu kesatuan rumah tangga, baik sebagai rumah tangga konsumen maupun rumah tangga produsen. Adapun tahapan – tahapannya yaitu sebagai berikut :
a) Masa Rumah Tangga Tertutup
Ketika manusia baru mengenal bercocok tanam, mulailah
mereka meninggalkan kehidupan mengembara dan menetap
disuatu tempat secara berkelompok. Segala alat pemuas
kebutuhan mereka dihasilakan oleh kelompok masyarakat itu
sendiri sehingga pertukaran antar kelompok atau desa
hampir tidak ada. Contoh rumah tangga tertutup inimasih ada
terdapat disuku terasing di Irian Jaya, Kalimantan dan suku
anak dalam di daerah Jambi.
b) Masa Rumah Tangga Kota
Akibat pertambahan penduduk. Lama kelamaan lingkungan
desa menjadi semakin luas sehingga memungkinkan
timbulnya pembagian pekerjaan dan munculnya
pekerja baru. Hal ini menimbulkan berbagai golongan seperti
tukang, pedagang dan
petani. Golongan diluar petani melepaskan diri dari pertanian
dan kemudian mereka membangun kota – kota sebagai pusat
industri dan perdagangan. Pada awalnya muncul pasar
tempat menjual barang – barang hasil pertukaran dan
industri. Antara kota dan desa terjadi pertukaran sehingga
terbentuklah suatu kesatuan ekonomi, dimana kota sebagai
pusatnya. Tingkatan ini dikenal sebagai tata rumah tangga
kota.
c) Masa Rumah Tangga Bangsa
Rumah tangga kota berkembang lebih luas lagi meliputi
pertukaran antar berbagai kota dan desa, sehingga
terbentuklah tata rumah tangga kemasyarakatan. Barang –
barang diproduksi secara besar – besaran dengan mayoritas
masyarakat menjadi pekerja dan hanya sebagian kecil saja
yang menguasai modal dan alat – alat produksi.
Alat – alat pemuas kebutuhan ini semakin beraneka ragam
dan dalam jumlah yang semakin banyak. Pada tahapan ini
bermunculan perusahaan – perusahaan besar yang
memproduksi barang – barang alat pemuas kebutuhan.
Timbulnya rumah tangga kemasyarakatan diawali dengan
semakin luasnya daerah kekuasaan tuan tanah yang meliputi
kota perdagangan dan desa pertanian lalu diikuti dengan
pendirian kerajaan – kerajaan kecil. Akibatnya timbullah
keperluan untuk membangun angkatan perang yang
memerlukan anggaran tersendiri guna menjaga agar
kehidupan perekonomian secara keseluruhan dapat berjalan
lancar. Susunan rumah tangga ini juga disebut dengan
susunan rumah tangga kemasyarakatan.
d) Masa Rumah Tangga Dunia
Tingkatan perkembangan ini bukan merupakan pendapat dari
Karl Bucher, tetapi merupakan tingkat perkembangan
kehidupan perekonomian yang terjadi dewasa ini. Dengan
adanya hubungan perdagangan anatar Negara dan
perkembangan teknologi yang luar biasa dalam berproduksi.
Kegiatan perdagangan menjadi lebih mudah dilakukan
sehingga timbul suatu tahap perkembangan kehidupan
perekonomian dunia.
c) Werner sombart (1863 – 1947)
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
• Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
(1). Kehidupan masyarakat masih statis
(2). Bersifat kekeluargaan
(3). Bertumpu pada sektor pertanian
(4). Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
(5). Hidup secara berkelompok
• Tingkat kapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
(1). Kehidupan masyarakat sudah dinamis
(2). Bersifat individual
(3). Adanya pembagian pekerjaan
(4). Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
• Tingkat kapitalisme raya
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
(1). Usahanya semata-mata mencari keuntungan
(2). Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
(3). Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern
(4). Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
(5). Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh
• Tingkat kapitalisme akhir
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
(1). Munculnya aliran sosialisme
(2). Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
(3). Mengutamakan kepentingan bersama
• Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
(1). Kehidupan masyarakat masih statis
(2). Bersifat kekeluargaan
(3). Bertumpu pada sektor pertanian
(4). Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
(5). Hidup secara berkelompok
• Tingkat kapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
(1). Kehidupan masyarakat sudah dinamis
(2). Bersifat individual
(3). Adanya pembagian pekerjaan
(4). Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
• Tingkat kapitalisme raya
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
(1). Usahanya semata-mata mencari keuntungan
(2). Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
(3). Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern
(4). Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
(5). Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh
• Tingkat kapitalisme akhir
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
(1). Munculnya aliran sosialisme
(2). Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
(3). Mengutamakan kepentingan bersama
d) Walt Whiteman Rostow (1916-1979)
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
• Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
1. Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
• Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
1. Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-
fungsi produksi yang terbatas.
2. Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
3. Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
• Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
1. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada
2. Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
3. Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
• Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
1. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada
dalam proses transisi.
2. Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi
2. Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi
produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
• Periode Lepas Landas (The take off)
1. Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-
• Periode Lepas Landas (The take off)
1. Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-
penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
2. Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di perluas
3. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
4. Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari
2. Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di perluas
3. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
4. Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari
jumlah pendapatan nasional.
5. Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada
5. Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada
mengalami ekspansi dengan cepat.
• Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
1. Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa
• Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
1. Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa
teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi
modern.
2. Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari
2. Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari
pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
3. Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
4. Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
5. Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan
3. Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
4. Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
5. Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan
industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern
• Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
1. Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector)
• Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
1. Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector)
bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
2. Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat
2. Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat
mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar,
sandang, dan pangan.
3. Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
4. Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi.
3. Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
4. Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi.
e) Bruno Hildebrand
Membagi pertumbuhan ekonomi atas tiga tahap, yaitu :
a) Masa Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup
sempit.
b) Masa Pertukaran Uang
Ada alat ukur berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai
tabungan dan investasi.
c) Masa Pertukaran Kredit
Pertukaran dengan cara kredit merupakan kemudahan yang
diberikan dalam perdagangan. Seseorang dapat memiliki
barang yang diinginkannya walaupun belum memiliki uang.
B. TEORI KLASIK DAN NEOKLASIK
1. Teori Klasik
1) Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh dua fakto yang saling berkaitan :
1. Pertumbuhan penduduk
2. Pertumbuhan output total
Pertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini :
1. Sumber-sumber alam
2. Tenaga kerja (pertumbuhan penduduk
3. Jumlah persediaan
2) David Ricardo dan T.R Malthus
Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah.
Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah.
Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan berada pada taraf subisten atau kemandegan.
2. Teori Neoklasik
1) Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
2) Harrord Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja
3) Joseph Schumpeter
Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.
Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar