Powered By Blogger

Jumat, 09 Desember 2011

Last Child - Profil

last childBand yang di bentuk awal tahun 2006 ini beranggotakan Virgoun (vokal/gitar), Dhimaz (bass) dan Ary Ceper (drum) yang tergabung dalam Last Child. Bikin pasar musik lokal makin berisik lewat gempuran punk rock yang mereka usung.

"Punk adalah inti musik kami. Dulu kami rajin memainkan old school punk seperti Blink 182, MXPX dan Greenday. Seiring berjalannya waktu, referensi musik kami semakin bertambah. Kami juga tak segan memasukkan unsur synthesizer di beberapa lagu. Itu yang membuat musik yang kami mainkan lebih berwarna," buka Virgoun.

Kemunculan album perdana berjudul Grow Up di bawah label Crazy Monkey menjadi awal bagus bagi band asal Utan Kayu ini. Tambahan album kedua Everythink We Are Everythink makin mempertegas kalau Last Child tak setengah-setengah memainkan punk. Lagu-lagu mereka seperti Diary Depresiku dan Pedih pun jadi omongan.
(haionline)



Last Child (Full Album)

Track List:
1. Last Child – Kembali (Jazz Version)
2. Last Child – Penyesalan Yang Indah (New Version)
3. Last Child – Penantian
4. Last Child – Pedih (New Version)
5. Last Child – Sadarkan Aku
6. Last Child – Tiada Lagi (Mayang Sari Cover)
7. Last Child – So’Njum
8. Last Child – Sally Punker
9. Last Child – Pedih
10. Last Child – Mungkinkah (Stinky Cover)
11. Last Child – Memories Of You
12. Last Child – Lagu Terakhir Untukmu
13. Last Child – Kita Tuntukkan
14. Last Child – Kembali
15. Last Child – If I Could Fly
16. Last Child – Dendam
17. Last Child – Deary Depresiku (Akustik)
18. Last Child – Anak Kecil19. Last Child – Diary Depresiku

Profil Biografi Duette


Members
Abi OZ Utomo ( Vocals )
http://twitter.com/abiyosoutomo

Adri DUT Dwitomo ( Guitar, Vocals )
http://twitter.com/AdriDwitomo

FOLLOW DUETTE:
http://twitter.com/DuetteOfficial

FOLLOW DUENESIA:
http://twitter.com/Duenesia (Jakarta&Others)
http://twitter.com/DuenesiaLampung (Lampung)
http://twitter.com/DuenesiaJogja (Yogyakarta)
Hometown
Jakarta, Indonesia
Record Label
MUSICA STUDIO'S
About
Modern Pop rock duo from Indonesia. BOOKING&CP:08567858000.@SteveLantang/duetteofficial@gmail.com (Musica Studio's)
Description
Duette, the duo formerly known as Aprilio Story.
Signed by Musica Studio's

BOOKING&CP:08567858000/@SteveLantang
duetteofficial@gmail.com
Biography
A two piece band fronted by Abi OZ Utomo taking on Vocals and his brother Adri DUT Dwitomo on Guitar and Vocals. Produced by Kevin Aprilio, They bring forth a new blend of sound on the local indie scene and also the Major music here in Indonesia, Ranging from Pop Emotional teenage rock breakdowns, Colorful fun verses and choruses to Heartfelt Ballads. They will debut this year! so be on the lookout for them! :D
___________________________________________

Duo yang dimotori oleh dua bersaudara Abi OZ Utomo di posisi Vocal dan Adri DUT Dwitomo di posisi Gitar band Vocal. Diproduseri oleh Kevin Aprilio, Mereka akan membawa warna baru kepada scene Major maupun Indie Indonesia. Percampuran dari nuansa Pop breakdown Emotional rock anak muda sampai kombinasi verse dan reff yang amat berwarna dan juga ballad yang amat kuat. Mereka akan memberi perasaan romance yang mendalam dan juga memberi warna musik yang baru di tahun 2011! :D
Current Location
Indonesia
Booking Agent
Steve : 08567858000
Website
 

Seluruh sinopsis ‘City Hunter’ Ep 1-20!

 

Untuk mengunduh OST City Hunter, Klik di sini

Episode 1

Episode 2

Episode 3

Episode 4

Episode 5

Episode 6

Episode 7

Episode 8

Episode 9

Episode 10

Episode 11

Episode 12

Episode 13

Episode 14

Episode 15

Episode 16

Episode 17

Episode 18

Episode 19

Episode 20

Berbagi oleh Hea Chiyoko @ Korean Chingu | Sumber pelangidrama

Korean pop group Girls’ Generation members’ personal profiles.

Taeyeon

Girls Generation SNSD member Taeyeon picture
Birth name: Kim Tae-yeon (Hangul: 김태연 | Hanja: 金泰妍)
DOB: March 9, 1989
Birthplace: Jeonju, North Jeolla, South Korea
Height: 160cm | Blood type: O
Group leader.
DJ on Good Friend Radio (Chinhan Chingoo) from 2008 to April 2010.
Solo in If – drama OST for Hong Gil Dong (2008).
Solo in Can you hear me – drama OST for Beethoven Virus (2008).
Starred in variety show We Got Married (2009) with comedian Jeong Hyeong-don.
Duet with Sunny in It’s Love – drama OST for Heading To The Ground (2009).
Starred in stage musical Midnight Sun (2010).
Voiced for animated film Despicable Me (2010).
Duet with The One in Like A Star (2010).
Co-host of variety talk show Win-Win (2010).
Solo in I Love You – drama OST for Athena: Goddess of War (2010).
Duet with Kim Bum-soo in Different (2011).

Jessica

Girls Generation SNSD member Jessica picture
Korean name: Jung Su-yeon (Hangul: 정수연 | Hanja: 鄭秀妍)
DOB: April 18, 1989
Birthplace: San Francisco, California, USA
Height: 163cm | Blood type: B
Elder sister of Krystal, member of girl group f(x).
Released two singles, Oppa Nappa and Mabinogi, with Tiffany and SeoHyun.
Duet with SHINee’s Onew in One Year Later (2008).
Duet with Park Myeong-su in NaengMyun (2009).
Starred in Korean production of Legally Blonde – The Musical (2009-2010).
Solo in Sweet Delight – commercial song for SPC Group (2010).

Sunny

Girls Generation SNSD member Sunny picture
Birth name: Lee Sun-kyu (Hangul: 이순규 | Hanja: 李順圭)
DOB: May 15, 1989
Height: 158cm | Blood type: B
Co-DJ of Chun Ji Radio (2007-2008).
Solo in Finally Now – movie OST for Story of Wine (2008).
Co-host of The M (2009-2010) with SS501′s Hyungjoon and then 2AM’s Seulong.
Duet with Taeyeon in It’s Love – drama OST for Heading To The Ground (2009).
Starred in reality-variety show Invincible Youth (2009-2010).
Solo in Your Doll – drama OST for Oh My Lady (2010).

Tiffany

Girls Generation SNSD member Tiffany picture
Birth name: Stephanie Hwang
Korean name: Hwang Mi-young (Hangul: 황미영 | Hanja: 黄美英)
DOB: August 1, 1989
Birthplace: Los Angeles, California, USA (but raised in Diamond Bar)
Height: 162cm | Blood type: O
Released two singles, Oppa Nappa and Mabinogi, with Seohyun and Jessica.
Co-host of Sonyeo Sonyeon Gayo Baekso with Kim Hye-sung (2007-2008).
Solo in By Myself – drama OST for Ja Myung Go (2009).
Duet with K.Will in A Girl Meets Love (2009).
Co-host with Yuri for MBC’s Music Core (2009 – July 2010).
Solo in Banji – drama OST for Haru (2010).

Hyoyeon

Girls Generation SNSD member Hyoyeon picture
Birth name: Kim Hyo-yeon (Hangul: 김효연 | Hanja: 金孝淵)
DOB: September 22, 1989
Birthplace: Incheon, South Korea
Height: 160cm | Blood type: AB
Formed a dance group Little Winners Crew with miss A’s Min (2004) before debut.

Yuri

Girls Generation SNSD member Yuri picture
Birth name: Kwon Yuri (Hangul: 권유리 | Hanja: 權侑利)
DOB: December 5, 1989
Height: 167cm | Blood type: AB
Played a part in sitcom Unstoppable Marriage (2007) alongside Sooyoung.
Duet with Sooyoung in Must – drama OST for Working Mom (2008).
Co-host with Tiffany for MBC’s Music Core (2009 – July 2010).
Starred in reality-variety show Invincible Youth (2009-2010).

Sooyoung

Girls Generation SNSD member Sooyoung picture
Birth name: Choi Soo-young (Hangul: 최수영 | Hanja: 崔秀英)
DOB: February 10, 1990
Birthplace: Seoul, South Korea
Height: 170cm | Blood type: O
Made a brief debut (2002) in Japan as pop duo Route φ with Marina Takahashi.
Played a part in the sitcom Unstoppable Marriage alongside Yuri (2007).
Duet with Yuri in Must – drama OST for Working Mom (2008).
Played a part in movie Hello Schoolgirl (2008).

YoonA

Girls Generation SNSD member Yoona picture
Birth name: Im Yoona (Hangul: 임윤아 | Hanja: 林允兒)
DOB: May 30, 1990
Birthplace: Seoul, South Korea
Height: 166cm | Blood type: B
Played a part in drama 9 Ends 2 Out (2007).
Played a part in drama Woman of Matchless Beauty (2008).
Starred in drama You Are My Destiny (2008-2009).
Starred in drama Cinderella Man (2009).
Starred in variety show Family Outing 2 (2010).
Solo in Innisfree Day – commercial song for Innisfree (2010).

SeoHyun

Girls Generation SNSD member Seohyun picture
Birth name: Seo Joo-hyun (Hangul: 서주현 | Hanja: 徐珠賢)
DOB: June 28, 1991
Birthplace: Seoul, South Korea
Height: 168cm | Blood type: A
Group maknae.
Released two singles, Oppa Nappa and Mabinogi, with Jessica and Tiffany.
Duet with trot singer Ju hyun-mi in JjaRaJaJja (2009).
Starred on variety show We Got Married with C.N.Blue’s Jung Yong-hwa (2010).
Solo in It’s Ok Even If It Hurts – drama OST for Kim Soo Roo (2010).
Voiced for animated film Despicable Me (2010).
Featured in Let’s Go – G20 Seoul Summit OST (2010).
Solo in Journey – drama OST for Paradise Ranch (2011).

Kamis, 08 Desember 2011

KEBUDAYAAN DUNIA yang BERPENGARUH di INDONESIA


Kebudayaan Đông Sơn
Kebudayaan Đông Sơn adalah kebudayaan zaman Perunggu yang berkembang di Lembah Sông Hng, Vietnam. Kebudayaan ini juga berkembang di Asia Tenggara, termasuk di Nusantara dari sekitar 1000 SM sampai 1 SM.
Kebudayaan Dongson mulai berkembang di Indochina pada masa peralihan dari periode Mesolitik dan Neolitik yang kemudian periode Megalitik. Pengaruh kebudayaan Dongson ini juga berkembang menuju Nusantara yang kemudian dikenal sebagai masa kebudayaan Perunggu
Kebudayaan Dongson secara keseluruhan dapat dinyatakan sebagai hasil karya kelompok bangsa Austronesia yang terutama menetap di pesisir Annam, yang berkembang antara abad ke-5 hingga abad ke-2 Sebelum Masehi. Kebudayaan ini sendiri mengambil nama situs Dongson di Tanh hoa.
Masyarakat Dongson adalah masyarakat petani dan peternak yang handal. Mereka terampil menanam padi, memelihara kerbau dan babi, serta memancing. Mereka agaknya menetap di pematang-pematang pesisir, terlindung dari bahaya banjir, dalam rumah-rumah panggung besar dengan atap yang melengkung lebar dan menjulur menaungi emperannya. Selain bertani, masyarakat Dongson juga dikenal sebagai masyarakat pelaut, bukan hanya nelayan tetapi juga pelaut yang melayari seluruh Laut China dan sebagian laut-laut selatan dengan perahu yang panjang.

Asal mula kebudayaan Dongson

Asal mula kebudayaan ini berawal dari evolusi kebudayaan Austronesia . Asal usulnya sendiri telah dicari dari Barat dan bahkan ada yang berpendapat bahwa kelompok itu sampai di Dongson melalui Asia Tengah yang tidak lain adalah bangsa Yue-tche yang merupakan orang orang barbar yang muncul di barat daya China sekitar abad ke-8 SM. Namun pendapat ini sama halnya dengan pendapat yang mengaitkan Dongsaon dengan kebudayaan Halstatt yang ternyata masih diragukan kebenarannya.
Asumsi yang digunakan adalah bahwa benda-benda perunggu di Yunnan dengan benda-benda yang ditemukan di Dongson. Meski harus dibuktikan apakah benda-benda tersebut dibuat oleh kelompok-kelompok dari Barat sehingga dari periode pembuatannya, dapat menentukan apakah benda tersebut adalah model untuk Dongson atau hanyalah tiruan-tiruannya. Jika dugaan ini benar maka dapat menjelaskan penyebaran kebudayaan Dongson sampai ke Dataran Tinggi Burma.
Pengaruh China yang berkembang pesat juga ikut memengaruhi Kebudayaan Dongson terlebih lebih adanya ekspansi penjajahan China yang mulai turun ke perbatasan-perbatasan Tonkin. Hal ini dilihat dari motif-motif hiasan Dongson memberikan model benda-benda perunggu China pada masa kerajaan-kerajaan Pendekar. Itulah sumber utama seni Dongson yang berkembang sampai penjajahan Dinasti Han yang merebut Tonkin pada tahun 111 SM. Meski demikian , kebudayaan Dongson kemudian memengaruhi kebudayaan Indochina selatan terutama kesenian Cham.
Ada pula yang berpendapat bahwa kebudayaan ini mendapat pengaruh Hellenisme melalui model-model yang datang dari arah selatan dan Fu-nan yang merupakan kerajaan besar Indochina pertama yang mendapat pengaruh India. Namun pendapat ini tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Kesenian Dongson

Benda-benda arkeologi dari Dongson sangat beraneka ragam, karena mendapat berbagai macam pengaruh dan aliran. Hal tersebut nampak dari artefak-artefak kehidupan sehari-hari ataupun peralatan bersifat ritual yang sangat rumit sekali. Perunggu adalah bahan pilihan. Benda-benda seperti kapak dengan selongsong, ujung tombak, pisau belati, mata bajak, topangan berkaki tiga dengan bentuk yang kaya dan indah. Kemudian gerabah dan jambangan rumah tangga, mata timbangan dan kepala pemintal benang, perhiasan-perhiasan termasuk gelang dari tulang dan kerang, manik-manik dari kaca dan lain-lain. Semua benda tersebut atau hampir semuanya diberi hiasan. Bentuk geometri merupakan ciri dasar dari kesenian ini diantaranya berupa jalinan arsir-arsir, segitiga dan spiral yang tepinya dihiasi garis-garis yang bersinggungan.
Karya yang terkenal adalah nekara besar diantaranya nekara Ngoc-lu yang kini disimpan di Museum Hanoi, serta patung-patung perunggu yang sering ditemukan di makam-makam pada tahapan terakhir masa Dongson.

Agama dan kepercayaan Dongson

Dari motif-motif yang dijumpai pada nekara yang sering disebut-sebut sebagai nekara hujan, ditampilkan dukun-dukun atau syaman-syaman yang kadang-kadang menyamar sebagai binatang bertanduk, menunjukkan pengaruh China atau lebih jauhnya pengaruh masyarakat kawasan stepa. Jika bentuk ini disimbolkan sebagai perburuan, maka ada lagi simbol yang menunujukkan kegiatan pertanian yakni matahari dan katak (simbol air). Sebenarnya, nekara ini sendiri dikaitkan dengan siklus pertanian. Dengan mengandalkan pengaruh ghaibnya, nekara ini ditabuh untuk menimbulkan bunyi petir yang berkaitan dengan datangnya hujan.
Pada nekara-nekara tersebut, yang seringkali disimpan di dalam makam terlihat motif perahu yang dipenuhi orang yang berpakaian dan bertutup kepala dari bulu burung. Hal tersebut boleh jadi menggambarkan arwah orang yang sudah mati yang berlayar menuju surga yang terletak di suatu tempat di kaki langit sebelah timur lautan luas. Pada masyarakat lampau, jiwa sering disamakan dengan burung dan mungkin sejak periode itu hingga sekarang masih dilakukan kaum syaman yang pada masa kebudayaan Dongson merupakan pendeta-pendeta menyamar seperti burung agar dapat terbang ke kerajaan orang-orang mati untuk mendapatkan pengetahuan mengenai masa depan.
Lagipula nekara-nekara tersebut sendiri didapatkan pada awal abad ke-19 masih digunakan untuk upacara ritual keagamaan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pada nekara tesebut digambarkan kehidupan orang-orang Dongson mulai perburuan, pertanian hingga kematian.
Banyaknya perlengkapan pemakaman tersebut menunjukkan ritual yang dilakukan masyarakat Dongson. Antara lain masalah jenazah yang dikelilingi semua benda-benda sehari-hari miliknya agar dapat hidup secara normal di alam baka. Belakangan sebagai upaya penghematan, yang ikut dikuburkan bersama jenazah adalah benda-benda berukuran kecil saja. Kemudia pada masa akhir kebudayaan Dongson, muncul bentuk ritual baru. Sebelumnya makamnya berbentuk peti mati sederhana dari kayu yang dikubur, sementara pada berikutnya yang dinamakan periode Lach-truong, yang mungkin diawali pada abad pertama sebelum Masehi, telah ditemukan makam dari batu bata yang berbentuk terowongan atau lebih tepatnya gua yang terbagi menjadi tiga kamar oleh tembok-tembok lengkung beratap. Semula perlengkapan ini dikait-kaitkan dengan pengaruh Yunani tentang kehidupan alam baka, meski sebenarnya menunjukkan pengaruh China yang terus-terus bertambah besar yang beranggapan bahwa arwah orang mati bersembunyi dalam gua-gua yang terdapat di lereng-lereng gunung suci, tempat bersemayam para arwah yang abadi.
Makam yang berbentuk terowongan itu boleh dikatakan tiruan dari gua alam gaib tersebut. Peletakan peti mati di kamar tengah, kemudian di ruangan bersebelahan ditumpuk sesajen sebagai makanan untuk arwah dan ruangan ketiga disediakan altar yang terdapat lampu-lampu yang dibawa atau dijaga oleh patung-patung terbuat dari perunggu. Secara sekilas terasa pengaruh Hellenisme yang menandai akhir kebudayaan Dongson.

Penyebaran Kebudayaan Dongson

Kebudayaan Dongson yang berkembang di situs Dongson, ternyata juga ditemukan karya-karya budaya yang diinspirasikan oleh kebudayaan tersebut di bagian selatan Semenanjung Indochina (Samrong, Battambang di Kamboja) hingga Semenanjung Melayu (Sungai Tembeling di Pahang dan Klang di Selangor) hingga Nusantara (Indonesia).

BUDAYA DONG SON

o    Kebudayaan Dongson merupakan kebudayaan perunggu yang ada di Asia Tenggara. Daerah ini merupakan pusat kebudayaan perunggu di Asia Tenggara. Di daerah ini ditemukan segala macam alat-alat perunggu, alat-alat dari besi serta kuburan dari masa itu. Dongson adalah nama daerah di Tonkin, merupakan tempat penyelidikan yang pertama.
o    Diperkirakan kebudayaan ini berlangsung pada tahun 1500 SM-500 SM. Bertempat di kawasan Sungai Ma, Vietnam
o   Di daerah tersebut pada tahun 1920 ditemukan alat-alat perunggu diperkirakan berkaitan dengan kebudayaan Yunan, sebelah barat daya Cina, dan berbagai tempat di Indonesia. Meskipun benda-benda perunggu telah ada sebelum tahun 500 SM terdiri atas kapak corong (corong merupakan pangkal yang berongga untuk memasukkan tangkai atau pegangannya) dan ujung tombak, sabit bercorong, ujung tombok bertangkai, mata panah, dan benda-benda kecil lainnya.
o    Kebudayaan Dongson di Indonesia diwujudkan melalui berbagai hasil kebudayaan perunggu, nekara, dan alat besi. Di Indonesia nekara ditemukan di Selayar, Sulawesi Selatan. Di Bali ditemukan nekara yang terbesar yaitu di daerah Pejeng. Nekara merupakan perlengkapan upacara persembahan yang dilakukan masyarakat prasejarah, dimana pada nekara tersebut terdapat hiasan mengenai sistem kehidupan dan kebudayaan saat itu. Moko (sejenis nekara yang bentuknya lebih kecil) ditemukan di Pulau Alor. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan Indonesia merupakan salah satu bagian dari kebudayaan perunggu di Asia Tenggara.
o   Kurang lebih 56 Nekara dapat ditemukan di beberapa wilayah Indonesia dan terbanyak nekara ditemukan  di Sumatera, Jawa, dan Maluku Selatan.
o   Nekara yang penting ditemukan di Indonesia adalah nekara Makalaman dari Pulau Sangeang dekat Sumbawa dengan hiasan gambar orang-orang berseragam menyerupai pakaian dianasti Han (Cina)/ Kushan (India Utara)/ Satavahana (India Tengah)
o   Selain nekara ditemukan juga benda-benda  perunggu lainnya seperti patung-patung, peralatan rumah tangga, peralatan bertani maupun perhiasan-perhiasan.
o   Bagi Indonesia penemuan benda kebudayaan Dong Son sangat penting. Hal ini dikarenakan benda-benda logam yang ditemukan di wilayah Indonesia pada umumnya bercorak Dong Son, bukan  mendapat pengaruh budaya logam dari Cina maupun India.
o   Hal ini terlihat dari kesamaan corak hiasan dari bahan-bahan yang digunkan. Contoh: Nekara Tipe Heger I memiliki kesamaan dengan nekara yang paling bagus dan tua di Vietnam, dimana nekara ini memiliki lajur hiasan yang disusun mendatar bergambar manusia, hewan dan pola geometris.
o   Dari penemuan benda budaya Dong Son diketahui cara pembuatannya dengan menggunakn teknik cetak lilin.
o   Masa ini telah terjadi tukar menukar dan perdagangan antar masyarakat dengan alat-alat gerabah dari perunggu sebagai komoditi barter. Selain itu, sebagai objek dari simbol kemewahan dan alat-alat sakti yang dapat mendatangkan kekuatan gaib.
o   Kebudayaan Dongson sampai ke Indonesia melalui jalur Barat yaitu Semenanjung Malaya. Pembawa kebudayaan ini adalah  bangsa Austronesia.
o   Pendapat tentang kebudayaan Dongson, sampai kepulauan Indonesia terbagi dalam 2 tahap:
-  Zaman Neolithikum, berlangsung kurang lebih sejak 2000 SM, merupakan zaman batu tulis, zaman kebudayaan kapak persegi
-  Zaman Perunggu, kurang lebih sejak 500 SM, merupakan kebudayaan kapak sepatu, nekara, dan candrasa.
o   Penyebaran kebudayaan Dongson tersebut menyebabkan terbaginya kebudayaan di Indonesia menjadi 2, yaitu:
-  Kebudayaan Melayu Tua (Proto Melayu) di Masyarakat Dayak Pedalaman
-  Kebudayaan Melayu Muda (Deutero Melayu) di masyarakat Bali Aga dan Lombok



BUDAYA SA HUYNH

·        Kebudayaan Sa Huynh diperkirakan berlangsung tahun 600 SM-1 M.
·        Pada dasarnya merupakan kebudayaan yang mirip dengan Kebudayaan Dongson. Karena peralatan yang banyak dipakai dalam kebudayaan Sa Huynh adalah dari kebudayaan Dong Son.
·        Budaya Sa Huynh ditemukan di kawasan pantai Vietnam Tengah ke Selatan sampai lembah sungai Mekong.
·        Budaya Sa Huynh ada di Vietnam bagian Selatan didukung oleh suatu kelompok penduduk yang berbahasa Austronesia (Cham) yang diperkirakan berasal dari kepulauan Indonesia.
·        Orang-orang Cham pernah mengembangkan peradaban yang dipengaruhi oleh budaya India Champa tetapi akhirnya dikalahkan oleh penduduk Vietnam sekarang yang hanya merupakan kelompok minoritas hingga sekarang.
·        Orang-orang Cham merupakan kelompok masyarakat yang menggunakan bahasa Austronesia dan mempunyai kedekatan kebangsaan dengan masyarakat yang tinggal di kepulauan Indonesia.
·        Kebudayaan Sa Huynh diketahui melalui penemuan kubur tempayan (jenazah dimasukkan ke dalam tempayan besar). Penguburan tersebut adalah adat kebiasan yang dibawa oleh orang-orang Cham ke kepulauan Indonesia sebab penguburan dengan cara ini bukan merupakan budaya Dong Son maupun budaya yang lain.
·        Kebudayaan dalam bentuk tempayan kubur yang ditemukan di Sa Huynh memiliki persamaan dengan tempayan kubur yang ditemukan di Laut Sulawesi.
·        Kebudayaan Sa Huynh yang ditemukan meliputi berbagai alat yang bertangkai corong seperti sikap, tembilang, dan kapak. Namun ada pula yang tidak bercorong seperti sabit, pisau bertangkai, kumparan tenun, cincin, dan gelang berbentuk spiral.
·        Teknologi pembutan peralatan besi yang diperkenalkan ke daerah Sa Huynh berasal dari daerah Cina. Benda perunggu yang ditemukan di daerah Sa Huynh berupa beberapa perhiasan, seperti gelang , lonceng, dan bejana-bejana kecil. Ditemukan pula manik-manik emas yang langka dan kawat perak serta manik-manik kaca dari batu agate bergaris dan berbagai manik-manik Carnelian (bundar, berbentuk cerutu). Ditemukan alat-alat dari perunggu seperti bejana kecil, selain itu terdapat gelang-gelang dan perhiasan-perhiasan
·        Meskipun hubungan langsung dengan pusat-pusat pembuatan benda-benda perunggu di daerah Dong Son sangat terbatas terbukti dengan penemuan 7 buah nekara tipe Heger I di daerah Selatan Vietnam dari 130 nekara yang berhasil ditemukan hingga tahun 1990.
·        Benda-benda perunggu yang tersebar ke wilayah Indonesia melalui 2 jalur, yaitu:
a. Jalur darat : Muangthai dan Malaysia terus ke kepulauan Indonesia
b. Jalur laut  : Menyeberang lautan dan terus tersebar di daerah kepulauan Indonesia


BEBERAPA KLIPING TENTANG KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA


1.     KEANEKARAGAMAN HAYATI
Berdasarkan data dan fakta yang ada, terlihat bahwa keanekaragaman hayati terus menerus mengalami kemerosotan. “Hutan tropika yang menjadi gudang keanekaragaman hayati telah menyusut lebih dan setengahnya,” paparnya. Bahkan menurutnya Iahan pertanian juga telah mengalami degradasi, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Ditambahkannya, menjadi satu ancaman yang serius bagi manusia karena bila seandainya hanya tersedia satu jumlah varietas padi, yang akhirnya punah. ‘Varietas padi yang merupakan komponen pangan utama, yang menyusun 26% penyediaan pangan manusia, sangat tergantung pada keanekaragaman hayati,” tambahnya. Salah satu tujuan Lokakarya ini adalah mengevaluasi keberhasilan dan kegagalan tindakan yang telah dilakukan dalam upaya mengatasi ancaman-­ancaman terhadap keragaman hayati di Indonesia. Solusi bersama untuk mempercepat kegiatan aksi menangani kelestanian hayati diharapkan dapat ditemukan dalam Iokakarya ini. 
Keanekaragaman hayati di ujung tanduk, begitulah keadaan keanekaragaman hayati pada tingkatan global, di seuruh dunia. Tidak berbeda keadaannya di Indonesia. Bangsa di bagian dunia manapun akan tergantung pada keanekaragaman hayati untuk kelangsungan hidupnya. Keanekaragaman hayati merupakan suatu fenomena alam mengenai keberagaman makhluk hidup, dan kompleks ekologi yang menjadi tempat hidup bagi makhluk itu. Keanekaragaman hayati dengan pengertian seperti itu mencakup interaksi antara berbagai bentuk kehidupan dan dengan lingkungannya, yang membuat bumi ini menjadi tempat yang layak huni dan mampu menyediakan jumlah besar barang dan jasa bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia.
Walaupuri demikian, keanekaragaman hayati terus-menerus mengalami kemerosotan. Keanekaragaman hayati terdapat di berbagai ekosisem, baik yang terestrial (daratan) maupun yang akuatik. Di kedua bentuk ekosistem ini, keanekaragaman hayati menghadapi ancaman serius. Hutan tropika yang menjadi gudang keanekaragaman hayati te!ah menyusut lebih dari setengahnya. Lahan pertanian telah mengalami degradasi, baik kualitasnya maupun kuantitasnya. Hampir dua pertiga lahan pertanian telah terdegradasi. Ancaman dan kerusakan juga dialami oleh terumbu karang, mangrove dan kehidupan laut lainnya. Dengan kondisi keanekaragaman hayati seperti ini, manusia yang sadar akan pentingnya dan sadar akan adanya ancaman terhadap keanekaragaman hayati telah melakukan upaya.
Pada tahun 1992, UNEP melaksanakan UNCED (United Nations Conference on Environment and Development) di Rio de Janeiro, Brazil, dan menghasilkan, salah satunya adalah Convention on Biological Diversity (CBD). Tujuan utama konvensi ini ialah melestanikan keanekaragaman hayati, memanfaatkan sumber daya genetik secara berkelanjutan dan memastikan pembagian keuntungan secara adil dan merata dan pemanfaatan tersebut. Sumber daya genetik adalah benda atau barang yang merupakan unit atau komponen keanekaragaman hayati. Benda atau barang inilah yang dimanfaatkan secara langsung. Nyatalah bahwa makin besar keanekaragaman hayati, makin banyak pula sumber daya genetik, dan makin besar pula peluang pemanfaatannya, karena makin banyak pilihan barang yang dapat dimanfaatkan.
Pilihan sumber daya genetik tergantung pada tersedianya keanekaragaman hayati. Bila seandainya hanya tersedia satu atau jumlah terbatas varietas padi, bila satu atau jumlah terbatas ini hilang, punah misalnya, tidak ada pilihan lagi. Akibatnya bagi menusia dapat dibayangkan. Padi merupakan komponen pangan utama yang menyusun 26% penyediaan pangan manusia. Selain pada tingkat varietas (di dalam spesies), pentingnya keanekaragaman juga dirasakan pada tingkat spesies. Misalnya, Indonesia merupakan pusat keanekaragaman marga dunian. Dengan belasan spesies Durio, pilihan pemanfaatannya tidak terbatas pada durian biasa (zibethinus), tetapi kini sudah mulal dimanfaatkan spesies lain, yaitu lae (kutajensis). Masih banyak pilihan dan marga Durio ini yang mempunyai peluang pemanfaatan. Begitu juga halnya yang dapat terjadi pada hewan, misalnya ayam, kerbau, dan ternak lain, serta ikan.
Keanekaragaman hayati pada tingkat di dalam spesies (varietas) memberikan peluang kepada manusia untuk mengotak-katiknya dengan hasil varietas baru yang mempunyai keunggulan lebih. Pemuliaan tanaman atau hewan merupakan upaya manusia yang tergantung berat pada tersedianya keanekaragaman unit-unit di dalam spesies. Dengan tersedianya berbagai varietas — padi misalnya — tersedia peluang untuk menyilang-silangkan varietas-varietas tententu untuk memperoleh varietas padi baru yang dikehendaki manusia. Tersedianya varietas-varietas padi terwujud dari proses penyilangan dalam pemuliaan. Hal yang sama terjadi pula pada spesies-spesies lain tanaman dan hewan.
Bila bahan untuk pemuliaan tanaman atau hewan tersedia, dan pemuliaan dapat dilakukan di dalam negeri sendiri, akan dapat dilakukan pengurangan ketergantungan pada impor bibit. Varietas baru, yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri dapat diciptakan sendiri. Kalau hal ini dapat dilakukan sendiri, maka jelas ketergantungan pada impor dapat dikurangi atau bahkan dihentikan.
Peran keanekaragaman hayati juga terjadi pada taraf ekosistem. Dengan berbagai macam ekosistem, baik yang alami (hutan, gunung, lautan, dsb) maupun yang buatan manusia (sawah, pekarangan, kolam ikan, tambak, dsb) akan dapat dilakukan pemilihan pemanfaatannya, Peluang pemanfaatan ini makin besar bila keanekaragaman ekosistem makin besar pula. Tersedianya keanekaragaman spesies akan lebih besar bila terdapat lebih banyak ekosistem. Untuk pertanian tanaman saja, misalnya, adanya banyak ekosistem pertanian akan menyediakan banyaki pilihan komponen keanekaragaman hayati. Sawah saja akan menyediakan padi, tetapi bila ditambah ladang dan pekarangan, akan dapat diperoleh lebih banyak pilihan. Dengan adanya kolam ikan, akan lebih banyak lagi sumber daya genetik yang dapat dimanfaatkan. Begitu pula keuntungan yang dapat diperoleh dari ekosistem-ekosistem lainnya. Makin beranekaragam ekosistem, makin banyak sumber daya genetik yang dapat disediakan.
Walaupun disadari dan dirasakan betapa pentingnya bagi kesejahteraan manusia, keanekaragaman hayati ini mengalami ancaman besar. Laju kemerosotannya terus­menerus meningkat. Kini bahkan kedudukannya ada di ujung tanduk. Kalau tidak waspada, keanekaragaman hayati akan terhempas dan tidak mampu berperan lagi bagi kesejahteraan manusia. Manusia sebagai spesies di bumi akan terhempas pula dari muka bumi. Oleh karena itu, penyelamatan keanekaragaman hayati ini menjadi kepenluan yang sangat mendesak, bahkan suatu keharusan!
Dunia telah berupaya melakukan berbagai tindakan penyelamatan. Pada tahun 2001 telah dinyatakan pentingnya mencapai sasaran perunan kemerosotan keanekaragaman hayati pada tahun 2010. Dengan tenggang waktu 10 tahun sejak dicanangkannya, diharapkan sudah dapat dicapai hasil yang memadai. Kini sudah akhir tahun 2006, tinggal 3 tahun lagi untuk mencapai sasaran. Kelihatannya masih jauh sasaran yang akan dicapai itu.
Upaya Pelestarian Flora dan Fauna
Upaya-Upaya Pelestarian Flora dan Fauna
Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya dirusak manusia misalnya unntuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
a. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.
b. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan tertentu, seperti:
• Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera.
• Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.
• Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.
c. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.
d. Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa (biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa, menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing.
e. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:
• mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.
• perbaikan kondisi lingkungan hutan.
• menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang.
• sistem tebang pilih.
f. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:
• melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar.
• mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
• mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.
g. Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain:
• mencegah perusakan wilayah perairan.
• melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya dengan bahan peledak.
• melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.


Kerusakan Flora dan Fauna oleh Manusia

a. Pencemaran
Pencemaran lingkungan adalah faktor yang sangat berperan dalam penciptaan kerusakan flora dan fauna. Zat-zat polutan telah banyak membunuh flora dan fauna di darat maupun di perairan. Kini, zat-zat itu semakin menyesaki Bumi akibat kemajuan teknologi. Di satu sisi, teknologi memang kita butuhkan tetapi di sisi lain telah menyebabkan pencemaran yang sangat membahayakan kehidupan. Hasil dan sisa-sisa kemajuan teknologi itu kini telah meracuni tanah, air, serta udara. Jadi, teknologi hendaknya diciptakan sedemikian rupa sehingga tetap ramah terhadap lingkungan. Kita biasa membedakan pencemaran menjadi tiga macam, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. Pembedaan seperti itu tidaklah tepat benar karena ketiganya saling berkaitan. Asap pabrik dan kendaraan bermotor melepaskan karbon monoksida ke udara. Terjadilah pencemaran udara. Udara yang tercemar itu naik bercampur dengan uap air, terkondensasi, dan turun sebagai hujan. Air hujan yang telah tercemar karbon monoksida itu bersifat asam sehingga sering disebut hujan asam. Hujan asam ini jika mengenai tanaman atau hewan secara langsung dapat memperlambat pertumbuhannya dan bahkan membunuhnya. Air hujan yang asam itu juga memasuki air permukaan seperti sungai atau danau dan meracuni tumbuhan serta hewan-hewan air. Sebagian hujan asam itu meresap ke tanah dan meracuni tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dan hewan itu jika masih hidup akan menyimpan racun dalam tubuhnya. Pencemaran air pada akhirnya juga menyebabkan pencemaran udara dan tanah. Zat-zat polutan dalam air yang tercemar akan terurai dan bercampur dengan udara ketika berlangsung proses penguapan. Sebagian air yang tercemar juga memasuki tanah sehingga tanah pun ikut tercemar. Tindakan sederhana apakah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi pencemaran? Nah, lakukanlah mulai dari dirimu sendiri!
Pencemaran tanah pun akhirnya juga menyebabkan pencemaran air dan udara. Zat-zat polutan yang ada di dalam tanah dapat menguap ke udara, menimbulkan bau yang tidak sedap dan menyesakkan pernapasan. Sebagian zat polutan itu juga memasuki air tanah dan mengisi air sumur, sungai, serta danau.
b. Eksploitasi Hutan
Pengambilan hasil hutan secara besar-besaran, cepat atau lambat akan memusnahkan flora dan fauna tertentu di permukaan Bumi. Beberapa flora memiliki pertumbuhan yang sangat lambat misalnya jati, sehingga untuk memperbaruinya diperlukan waktu yang sangat lama. Ada juga flora yang hanya tumbuh pada waktu tertentu misalnya bunga Rafflesia arnoldi.
c. Perburuan Liar
Beberapa fauna mempunyai daya tarik tersendiri sehingga mempunyai nilai ekonomis. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna diburu oleh manusia. Badak diburu oleh manusia karena diyakini culanya yang berkhasiat sebagai obat. Gajah diburu manusia karena gadingnya dapat digunakan sebagai hiasan dan peralatan dengan harga mahal. Cenderawasih diburu karena bulunya yang indah. Dan beberapa fauna lagi diburu karena alasan tertentu. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna berada diambang kepunahan. Bagaimanakah upaya yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perburuan liar?
d. Penggunaan Pestisida
Dalam pertanian penggunaan pestisida dimaksudkan untuk membunuh hewan perusak tanaman. Secara tidak sengaja, pestisida itu juga membunuh hewan yang menguntungkan. Beberapa burung telah mati akibat penggunaan pestisida. Burung-burung yang tahan terhadap pestisida akan mengalami gangguan reproduksi. Berdasarkan penelitian, pestisida berpengaruh terhadap pembentukan kalsium dalam tubuh burung. Akibatnya, burung menghasilkan telur yang kulitnya sangat tipis sehingga bayi burung tidak dapat bertahan hidup. Langkanya elang jawa diduga kuat juga karena penggunaan pestisida ini.
e. Penggunaan Pupuk Buatan
Di satu sisi, pupuk buatan berfungsi menyuburkan tanaman. Namun, di sisi lain pupuk telah berperanbesar terhadap kelangkaan beberapa jenis fauna. Berdasarkan penelitian, para ahli menyimpulkanbahwa penggunaan pupuk telah menyebabkan hilangnya beberapa jenis ikan di sungai dan danau. Bagaimana ini bisa terjadi? Pupuk yang disebarkan di lahan pertanian tidak semuanya diserap oleh tanaman. Beberapa di antaranya telah dihanyutkan air hingga sampai ke sungai dan danau. Pupuk itu menyuburkan tanaman air seperti eceng gondok hingga pertumbuhannya melampaui batas toleransi. Tanaman ini menyerap oksigen yang dibutuhkan oleh beberapa jenis ikan. Selain itu, eceng gondok yang membusuk menyebabkan air bersifat asam. Beberapa jenis ikan yang tidak sanggup bertahan akan mati dan akhirnya punah.
Itulah beberapa kerusakan flora dan fauna serta hal-hal yang menyebabkannya. Kerusakan itu sesegera mungkin harus kita cegah karena dampaknya akan menimpa kita juga. Apa dampak kerusakan flora dan fauna bagi manusia? Mari kita lihat.

Dampak Kerusakan Flora dan Fauna bagi Kehidupan
Kini beberapa flora dan fauna telah hilang dari habitatnya. Gajah jawa, harimau jawa dan bali, kini tinggal dongeng belaka. Suatu saat binatang yang saat ini bisa kita lihat, boleh jadi juga tinggal cerita buat anak cucu kita. Beberapa hutan telah habis dibabat berubah menjadi lahan-lahan kritis yang kelak terhanyut dan mendangkalkan sungai-sungai. Karena sudah begitu dangkal, sungai tidak lagi mampu menampung air dan meluaplah banjir menerjang segala yang ada di sekitarnya termasuk manusia. Betapa tragisnya. Berikut ini dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan.
a. Ekosistem Tidak Seimbang
Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para ahli pernah mengadakan percobaan dengan membuang spesies predator, yaitu bintang laut jenis pisaster dari sebuah kawasan di pantai Amerika Utara. Di pantai itu terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam tempo tiga bulan, udang mirip remis (bernacle) yang merupakan makanan bintang laut berkembang dengan pesat hingga menutupi tiga perempat kawasan itu. Setelah satu tahun, beberapa spesies mulai menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan hilangnya bintang laut, bernacle mengambil alih permukaan karang sehingga ganggang tidak bisa tumbuh.
b. Kelangkaan Sumber Daya
Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia. Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang sehingga air menjadi barang langka.
c. Menurunnya Kualitas Kesehatan
Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang piaraan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan misalnya kerang yang hidup di perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian, kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi.
d. Tragedi Lingkungan karena Kerusakan Hutan
Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi lingkungan.
e. Hilangnya Kesuburan Tanah
Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitrogen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah memacu pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. Bakteri ini akan membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga tanah kehilangan produktivitasnya.
f. Putusnya Daur Kehidupan
Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang terdapat dalam tulang. Jika manusia dan hewan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. Terulanglah daur karbon melalui tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen dalam daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah pasti kehidupan akan terganggu. Itulah dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Sekarang, kamu tahu betapa pentingnya flora dan fauna itu. Karena itulah, menjaga kelestarian flora dan fauna bukan lagi suatu kewajiban tetapi kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna pada akhirnya akan merugikan kita juga. Sudah saatnya sejak sekarang, kamu mulai memerhatikan lingkungan dengan kesadaran yang tinggi untukmenjaganya.


2.   Keanekaragaman Hayati Di Indonesia
Posted: 10 Februari 2010 by DELTA FORCE

Tahukah Anda, bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi? Dua negara lainnya adalah Brazil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping memiliki keanekragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik (penyebaran terbatas).
Untuk lebih memahami materi tersebut, silakan Anda simak uraian mengenai keaneragaman hayati yang terdapat di Indonesia berikut ini!
Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati tersendiri.
Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora Malesiana.
Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing ( Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur (Drybalanops aromatica).
Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
Sebagai negara yang memiliki flora Malesiana apakah di Malaysia dan Filipina juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh Indonesia? Ya, di Malaysia dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian, mangga, dan sukun. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma.
Bagaimana dengan wilayah Indonesia bagian timur? Apakah jenis tumbuhannya sama? Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non–Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik di Irian.
Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia. Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-hewan di bagian Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Banyak species mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.
2.
Terdapat berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan.
3.
Terdapat hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis binturang), monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang (Nyeticebus coucang).
4.
Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons).
Sekarang mari kita lanjutkan dengan hewan-hewan yang terdapat di Kawasan Indonesia Timur. Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewannya adalah:
1.
Mamalia berukuran kecil
2.
Banyak hewan berkantung
3.
Tidak terdapat species kera
4.
Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam
Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya: kanguru (Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga memiliki kolek si burung terbanyak, dan yang paling terkenal adalah burung Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis).
Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).

1. Hewan dan Tumbuhan Langka di Indonesia
Di Indonesia banyak terdapat hewan dan tumbuhan yang telah langka. Hewan langka misalnya babirusa (Babyrousa babyrussa), harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), macan kumbang (Panthera pardus), orangutan (Pongo pygmaeus abelii di Sumatra dan Pongo pygmaeus-pygmaeus di Kalimantan), badak Sumatra (Decerorhinus sumatrensis), tapir (Tapirus indicus), gajah asia (Elephas maximus), bekantan (Nasalis larvatus), komodo (Varanus komodoensis), banteng (Bossondaicus), cendrawasih (Paradisaea minor), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), maleo (Macrocephalon maleo), kakatua raja (Probosciger aterrimus), rangkong (Buceros rhinoceros), kasuari (Casuarius casuarius), buaya muara (Crocodylus porosus), buaya irian (Crocodylus novaeguinae), penyu tempayan (Caretta caretta), penyu hijau (Chelonia mydas), ular sanca bodo (Phyton molurus), sanca hijau (Chondrophyton viridis), bunglon sisir (Gonyochepalus dilophus). Tumbuh-tumbuhan langka misalnya bedali (Radermachera gigantea), putat (Planchonia valida), kepuh (Sterula foetida), bungur (Lagerstroemia speciosa), nangka celeng (Artocarpus heterophyllus), kluwak (Pangium edule), bendo (Artocarpus elasticus), mundu (Garcinia dulcis), sawo kecik (Manilkara kauki), winong (Tetrameles nudiflora), bayur (Pterospermum javanicum), gandaria (Bouea macrophylla), matoa (Pometia pinnata), sukun berbiji (Artocarpus communis).

2. Hewan dan Tumbuhan Endemik di Indonesia
Di Indonesia banyak terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan itu hanya ada di Indonesia, tidak terdapat di negara lain.
Hewan yang endemik misalnya harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau bali (sudah punah), jalak bali putih (Leucopsar rothschildi) di Bali, badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon, binturong (Artictis binturong), monyet (Presbytis thomasi), tarsius (Tarsius bancanus) di Sulawesi Utara, kukang (Nycticebus coucang), maleo (hanya di Sulawesi), komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo dan sekitarnya.
Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia misalnya Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. cilliata (Kalimantan Timur), R. horsfilldii (Jawa), R.patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatra bagian timur).
Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia sangat bermanfaat dan mempunyai nilai tertentu. Adapun nilai dan manfaat keanekaragaman hayati adalah sebagai berikut:
A. Nilai Manfaat Keanekaragaman Hayati
1.
Nilai ekonomi
Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan (dapat mendatangkan devisa untuk industri). Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan. Bahan-bahan industri misalnya: kayu gaharu dan cendana untuk industri kosmetik, kayu jati dan rotan untuk meubel, teh dan kopi untuk industri minuman, gandum dan kedelai untuk industri makanan, dan ubi kayu untuk menghasilkan alcohol. Rempah-rempah, misalnya lada, vanili, cabai, bumbu dapur. Perkebunan misalnya: kelapa sawit dan karet.
2.
Nilai Biologis
Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau penunjang kehidupan bagi makhluk hidup termasuk manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen (O2) pada proses fotosintesis yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk pernafasan, menghasilkan zat organik misalnya biji, buah, umbi sebagai bahan makanan makhluk hidup lain. Hewan dapat dijadikan makanan dan sandang oleh manusia. Jasad renik diperlukan untuk mengubah bahan organik menjadi bahan anorganik, untuk membuat tempe, oncom, kecap, dan lain-lain. Nilai biologis lain yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma nutfah (plasma benih).

3.
Nilai Ekologis
Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek rumah kaca. b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara.
4.
Nilai Sosial
Budaya Keanekaragaman hayati dapat dikembangkan sebagai tempat rekreasi atau pariwisata, di samping untuk mempertahankan tradisi.

B. Manfaat Keanekaragaman Hayati
1.
Sebagai sumber pangan, perumahan, dan kesehatan
a.
Pangan:





Sumber karbohidrat: padi, jagung, singkong, kentang, dan lain-lain.
Sumber protein: kedelai, kecipir, ikan, daging, dan lain-lain.
Sumber lemak: ikan, daging, telur, kelapa, alpukat, durian, dan lain-lain.
Sumber vitamin: jambu biji, jeruk, apel, tomat, dan lain-lain.
Sumber mineral: sayur-sayuran.
2.
Sebagai sumber pendapatan/devisa
a. Bahan baku industri kerajinan: kayu, rotan, karet
b. Bahan baku industri kosmetik: cendana, rumput laut

3.
Sebagai sumber plasma nutfah, Misalnya hutan Di hutan masih terdapat tumbuhan dan hewan yang mempunyai sifat unggul, karena itu hutan dikatakan sebagai sumber plasma nutfah/sumber gen.

4.
Manfaat ekologi
Selain berfungsi untuk menunjang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem.

5.
Manfaat keilmuan
Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia.

6.
Manfaat keindahan
Bermacam-macam tumbuhan dan hewan dapat memperindah lingkungan.
Bagaimana cukup jelas uraian materi yang baru saja Anda pelajari? Baik! Dari uraian materi tersebut kita menyadari begitu banyak manfaat keanekaragaman hayati dalam hidup kita. Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang begitu banyak dan beragam tentu saja dapat mengancam kelestariannya.
Coba Anda perhatikan! Berkat kemajuan ilmu dan teknologi, terjadi peledakan jumlah penduduk. Apa akibatnya? Akibatnya eksploitasi (penggunaan terhadap keanekaragaman hayati semakin meningkat). Setiap tahun jutaan hektar hutan menghilang karena berubah fungsi untuk berbagai kegiatan manusia. Pembabatan dan pembakaran hutan, reklamasi pantai dan rawa, pengembangan industri yang tidak dilengkapi pengolahan limbah, serta pemakaian bahan kimia seperti pupuk dan pestisida secara berlebihan, akan menghancurkan keanekaragaman hayati.
Apabila kegiatan manusia seperti tersebut di atas tidak segera diakhiri, manusia sendiri yang akan menderita kerugian. Tahukah Anda, bahwa hutan hujan tropis yang diperkirakan mengandung 50% – 90% keanekaragaman hayati dunia sebagian besar sudah dibabat. Pembabatan hutan hujan tropis, diperkirakan menyebabkan hilangnya 15% species di hutan tersebut.
Untuk itu, agar keanekaragaman hayati tidak terancam kelestariannya, maka kita harus arif (bijaksana) dalam memanfaatkannya, dengan mempertimbangkan aspek manfaat dan aspek kelestariannya.
Menurut Anda, apakah rusaknya keanekaragaman hayati pada suatu daerah atau negara hanya menjadi tanggung jawab daerah atau negara tersebut? Bagus! Tanggung jawab kerusakan keanekaragaman hayati memang merupakan tanggung jawab kita bersama. Dan perlu pula dikembangkan kesadaran kepada semua masyarakat semboyan yang menyatakan “Tanpa keanekaragaman hayati, tidak ada masa depan”.
Adapun usaha-usaha (upaya-upaya) pemerintah Indonesia dalam pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati antara lain sebagai berikut:
1.
Taman Nasional, merupakan kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan. Beberapa taman nasional di Indonesia:

a.
Taman Nasional Gunung Leuser Terletak di Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Contoh tumbuhan yang dilestarikan: meranti, keruing, durian hutan, menteng, Rafflesia arnoldi var.atjehensis. Hewan yang dilestarikan: gajah, beruang Malaya, harimau Sumatra, badak Sumatra, orangutan Sumatra, kambing sumba, itik liar, tapir.

b.
Taman Nasional Kerinci Seblai Terletak di Propinsi Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Tumbuhan yang dilestarikan: bunga bangkai (Amorphophalus titanium), Rafflesia arnoldi, palem, anggrek, kismis. Hewan yang dilestarikan: tapir, kelinci hutan, landak, berang-berang, badak Sumatra, harimau Sumatra, siamang, kera ekor panjang.

c.
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Terletak di propinsi Bengkulu sampai Lampung. Tumbuhan yang dilestarikan: meranti (Shorea sp), keruing (Diptetrocarpus sp), damar (Agathis alba), kemiri (Aleurites moluccana), mengkudu (Morinda citrifolia), Rafflesia arnoldi. Hewan yang dilestarikan: gajah, tapir, badak Sumatra, landak, trenggiling, ular sanca, bangau putih, rangkong, dan lain-lain.








d.
Taman Nasional Ujung Kulon
Terletak di kawasan ujung barat Pulau Jawa. Taman Nasional ini merupakan habitat terakhir dari hewan-hewan yang terancam punah, seperti: badak bercula satu (Rhinoceros sendaicus), banteng (Bos sondaicus), harimau loreng (Panthera tigris), dan surili (Presbytis aygula).

e.
Taman Nasional Kepulauan Seribu
Terletak di kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta. Ekosistem yang dilindungi adalah ekosistem terumbu karang.

f.
Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru
Terletak di kawasan Propinsi Jawa Timur di Kabupaten Probolinggo, Malang, Pasuruan dan Lumajang. Flora yang dilindungi adalah cemara gunung (Cassuarina junghuniana) sedangkan fauna yang dilindungi adalah babi hutan, kijang, ayam hutan, rusa, macan tutul.


g.
Taman Nasional Meru Betiri
Terletak di Propinsi Jawa Timur di wilayah Jember Selatan. Taman Nasional ini merupakan habitat terakhir dari harimau loreng jawa (Panthera trigis). Flora langka yang dilindungi yaitu Rafflesia zollingeri.


h.
Taman Nasional Baluran
Terletak di Propinsi Jawa Timur. Flora yang dilindungi : dadap biru (Erythocina endophyla), kosambi, widoro, nimba, kemiri. Sedangkan fauna yang dilindungi antara lain ular piton, buaya, banteng, rusa, kijang, macan tutul dan linsang.


i.
Taman Nasional Komodo Terletak di Pulau Komodo Propinsi NTT. Flora yang dilindungi adalah Kayu hitam (Diospyros javanica) dan bayur (Pterospermum diversifolium). Satwa/fauna khas adalah komodo.


j.
Taman Nasional Tanjung Puting Terletak di Propinsi Kalimantan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Timur dan Kalimantan Tengah. Taman Nasional ini merupakan pusat rehabilitasi orang utan. Flora yang dilindungi tanaman yang mengandung getah dan merusak saraf (misalnya: Gluta renghas) dan durian (Durio sp). Fauna yang dilindungi: orang utan, lutung, kancil, musang.

2.
Cagar Alam, kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan ekosistem, yang perkembangannya diserahkan pada alam.

3.
Hutan Wisata, kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan, yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan, konservasi alam, dan rekreasi. Contoh hutan wisata yaitu hutan wisata Pangandaran.

4.
Taman laut, merupakan wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa ke-indahan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam, yang diperuntukkan guna melindungi plasma nutfah lautan. Contoh: Bunaken di Sulawesi Utara.

5.
Hutan lindung, kawasan hutan alam yang biasanya terletak di daerah pe-gunungan yang dikonservasikan untuk tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata air. Contoh: Gunung Gede Pangrango.

6.
Kebun Raya, adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat, dan tum-buh-tumbuhan tersebut berasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi ex situ, ilmu pengetahuan, dan rekreasi, contoh: Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi.

3.    Keanekaragaman Hayati Indonesia Kalahkan AS

 
Minggu, 27 Februari 2011 10:01 WIB | 3038 Views
Banjarmasin (ANTARA News) - Indonesia merupakan negara paling kaya dengan keanekaragaman hayati dibanding negara-negara lain di dunia bahkan mengalahkan Amerika Serikat (AS) yang wilayahnya lima kali lebih luas dibanding Indonesia.

Hal tersebut disampaikan pendiri Mangabay.com, Rhett A.Butler, saat berada di Banjarmasin, Kalimantan Selastan (Kalsel), Minggu, usai pertemuan dengan anggota Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel.

Menurut Rhett, dari hasil penelitian dan data yang mereka dapatkan, keanekaragaman hayati Indonesia, mulai dari laut, udara, dan daratan cukup besar.

Seperti jenis mamalia, menurut dia, terdapat 667 jenis, burung sebanyak 1.604 jenis, reptil sebanyak 749 jenis dan tumbuhan 30.000 jenis.

Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibanding keanekaragaman hayati yang dimiliki AS, yaitu untuk mamalia sebanyak 468 jenis, burung hanya 888 jenis, reptil 360 jenis dan tumbuhan sebanyak 20.000 jenis.

Potensi yang cukup besar tersebut, kata dia, menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara yang cukup indah dan kaya dengan berbagai potensi yang bisa dikembangkan untuk mendukung kesejahteraan rakyat.

Misalnya saja, katanya, keanekaragaman hayati dari tumbuhan bisa dikembangkan menjadi berbagai macam obat-obatan herbal yang jauh lebih ekonomis dibandingkan obat-obatan kimia.

Pengembangan obat-obatan herbal yang bisa dilakukan masyarakat dengan sangat mudah juga tidak memerlukan proses perizinan yang rumit dan berbagai persyaratan yang berbelit, sehingga masyarakat lebih mudah untuk memanfaatkannya untuk obat-obatan dan untuk meningkatkan kesejahteraan.

Menurut dia, banyaknya keanekaragaman hayati tersebut harus segera mendapatkan perhatian serius dari pemerintah sehingga keberadaannya tidak akan punah tergerus oleh alihfungsi lahan hutan menjadi kegiatan perkebunan maupun pertambangan.

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Apabila perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi 1.9 juta mil persegi,

Lima pulau besar di Indonesia adalah : Sumatera dengan luas 473.606 km persegi, Jawa dengan luas 132.107 km persegi, Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia) dengan luas 539.460 km persegi, Sulawesi dengan luas 189.216 km persegi, dan Papua dengan luas 421.981 km persegi.

Dalam rilisnya, Rhett menyebutkan bahwa Mongobay.com memiliki misi untuk menjaring perhatian dan penghargaan atas lahan dan satwa liara sekaligus menganalisis dampak tren lokal dan global yang sedang berkembang di bidang teknologi, ekonomi, keuangan dan keuangan dalam pelestarian dan pembangunan.

Kedatangan Rhett ke Kalsel didampingi oleh Asisten Atase Kebudayaan Amerika Serikat (AS), Arend C. Zwartjes. Selain ke Kalimantan Rhett juga melakukan kunjungan ke Sumatra, Sulawesi dan Papua.

4.    Terbesar Kedua di Dunia, Keanekaragaman Hayati Indonesia Baru Tergarap 5%

Laporan oleh: Eka Bahtera
[Unpad.ac.id, 19/10] Indonesia menempati peringkat kedua dunia setelah Brasil dalam hal keanekaragaman hayati. Sebanyak 5.131.100 keanekaragaman hayati di dunia, 15,3% nya terdapat di Indonesia. Luar biasanya, keanekaragaman hayati Indonesia banyak yang berpotensi untuk dijadikan obat, dan potensi hayati yang luar biasa ini perlu dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk kesehatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Potensi keanekaragaman hayati yang telah kita gunakan, rata-rata kurang dari 5% dari potensi yang kita miliki. Selain itu, dari 1.790 paten per tahun, paten yang dihasilkan dari aplikasi lokal hanya 117,3 saja, padahal potensi yang belum tereksplorasi masih sangat banyak,” ungkap Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Prof. Tri Hanggono, saat mengisi acara Seminar Internasional bertajuk “Biotechnology Enchancement for Toipical Biodiversity” di Grha Sanusi Hardjadinata (Aula Unpad), Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (19/10).
Dengan potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia, Prof. Tri mengatakan bahwa perlu adanya pemberdayaan yang lebih intensif untuk melakukan penelitian di bidang tanaman obat sebagai alternatif lain pengobatan di bidang kesehatan. Dari total 28.000 spesies tumbuhan obat di Indonesia, telah diidentifikasi 1.845 sifat obat. Hingga saat ini, telah 283 spesies yang telah dieksplorasi aktif senyawanya.
“Hayati sebagai obat akan menjadi sumber utama molekul baru bioaktif dalam berbagai bidang kesehatan, pertanian dan industri teknologi. Ini juga sebagai alternatif untuk menjawab dan memecahkan masalah kesehatan. Selain itu, tanaman obat di Indonesia merupakan aset nasional dengan nilai ekonomis tinggi,” ungkapnya.
Seperti yang dituturkan Prof. Tri, salah satu potensi tanaman Indonesia yang telah diteliti oleh tim dari FK Unpad dan FMIPA Unpad adalah buah mahkota dewa yang mempunyai potensi sebagai agen antikanker. “Pemahaman kita dalam isolasi senyawa aktif dan eksplorasi mekanisme, menghasilkan senyawa alami yang menunjukan bahwa senyawa aktif dari tumbuhan obat mahkota dewa dapat digunakan sebagai terapi alternatif sebagai anti kanker,” tuturnya.
Berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang biologi hayati. “Indonesia adalah negara yang subur makmur dengan kekayaan megabiodiversity tropis, Namun memiliki prestasi kurang dalam produk berbasis bioteknologi dan penelitian biologi,” kata Prof. Tri.
Sumber daya biologi hayati yang dimiliki Indonesia, sebenarnya bernilai jauh lebih tinggi dari emas atau logam bahan bakar minyak mulia, terutama ketika dibawa dan dilakukan pengembangan lebih lanjut dalam produk turunan, namun hanya 6,2% saja produk yang telah dipatenkan.
Untuk memanfaatkan kekayaan hayati Indonesia, Prof. Tri menghimbau bahwa harus ada yang melakukan pemetaan keanekaragaman hayati sebagai basis data untuk mengeksplorasi kekayaan hayati bangsa Indonesia. Selain itu adanya penyebaran dan penguasaan bioteknologi yang lengkap dalam upaya meningkatkan pemberdayaan keanekaragaman hayati kita untuk kepentingan bangsa.
“Bioteknologi memainkan peranan penting dalam meningkatkan pemahaman kita tentang kekayaan alam, harus ada upaya yang serius dengan penekanan pada pemanfaatan perkembangan penelitian dalam bidang bioteknologi untuk kesejahteraan dan kesehatan bangsa kita,” himbau Prof. Tri. (eh)*




ANALISIS TENTANG PERKEMBANGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA

1.      Bagaimanakah kondisi kelestarian flora dan fauna saat ini ?
             Berdasarkan data dan fakta yang ada, terlihat bahwa kelestarian flora dan fauna terus menerus mengalami kemerosotan. “Hutan tropika yang menjadi gudang keanekaragaman hayati telah menyusut lebih dan setengahnya,” paparnya. Bahkan menurutnya Iahan pertanian juga telah mengalami degradasi, baik kualitas maupun kuantitasnya. Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya dirusak manusia misalnya unntuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya.

2.      Kegiatan apa sajakah yang dapat mengancam kelestarian flora dan fauna ?
a.       Pencemaran
Pencemaran lingkungan adalah faktor yang sangat berperan dalam penciptaan kerusakan flora dan fauna. Zat-zat polutan telah banyak membunuh flora dan fauna di darat maupun di perairan. Kini, zat-zat itu semakin menyesaki Bumi akibat kemajuan teknologi. Di satu sisi, teknologi memang kita butuhkan tetapi di sisi lain telah menyebabkan pencemaran yang sangat membahayakan kehidupan. Hasil dan sisa-sisa kemajuan teknologi itu kini telah meracuni tanah, air, serta udara. Jadi, teknologi hendaknya diciptakan sedemikian rupa sehingga tetap ramah terhadap lingkungan. Kita biasa membedakan pencemaran menjadi tiga macam, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. Pembedaan seperti itu tidaklah tepat benar karena ketiganya saling berkaitan. Asap pabrik dan kendaraan bermotor melepaskan karbon monoksida ke udara. Terjadilah pencemaran udara. Udara yang tercemar itu naik bercampur dengan uap air, terkondensasi, dan turun sebagai hujan. Air hujan yang telah tercemar karbon monoksida itu bersifat asam sehingga sering disebut hujan asam. Hujan asam ini jika mengenai tanaman atau hewan secara langsung dapat memperlambat pertumbuhannya dan bahkan membunuhnya. Air hujan yang asam itu juga memasuki air permukaan seperti sungai atau danau dan meracuni tumbuhan serta hewan-hewan air. Sebagian hujan asam itu meresap ke tanah dan meracuni tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dan hewan itu jika masih hidup akan menyimpan racun dalam tubuhnya. Pencemaran air pada akhirnya juga menyebabkan pencemaran udara dan tanah. Zat-zat polutan dalam air yang tercemar akan terurai dan bercampur dengan udara ketika berlangsung proses penguapan. Sebagian air yang tercemar juga memasuki tanah sehingga tanah pun ikut tercemar. Tindakan sederhana apakah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi pencemaran? Nah, lakukanlah mulai dari dirimu sendiri!
Pencemaran tanah pun akhirnya juga menyebabkan pencemaran air dan udara. Zat-zat polutan yang ada di dalam tanah dapat menguap ke udara, menimbulkan bau yang tidak sedap dan menyesakkan pernapasan. Sebagian zat polutan itu juga memasuki air tanah dan mengisi air sumur, sungai, serta danau.
b. Eksploitasi Hutan
Pengambilan hasil hutan secara besar-besaran, cepat atau lambat akan memusnahkan flora dan fauna tertentu di permukaan Bumi. Beberapa flora memiliki pertumbuhan yang sangat lambat misalnya jati, sehingga untuk memperbaruinya diperlukan waktu yang sangat lama. Ada juga flora yang hanya tumbuh pada waktu tertentu misalnya bunga Rafflesia arnoldi.
c. Perburuan Liar
Beberapa fauna mempunyai daya tarik tersendiri sehingga mempunyai nilai ekonomis. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna diburu oleh manusia. Badak diburu oleh manusia karena diyakini culanya yang berkhasiat sebagai obat. Gajah diburu manusia karena gadingnya dapat digunakan sebagai hiasan dan peralatan dengan harga mahal. Cenderawasih diburu karena bulunya yang indah. Dan beberapa fauna lagi diburu karena alasan tertentu. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna berada diambang kepunahan. Bagaimanakah upaya yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perburuan liar?
d. Penggunaan Pestisida
Dalam pertanian penggunaan pestisida dimaksudkan untuk membunuh hewan perusak tanaman. Secara tidak sengaja, pestisida itu juga membunuh hewan yang menguntungkan. Beberapa burung telah mati akibat penggunaan pestisida. Burung-burung yang tahan terhadap pestisida akan mengalami gangguan reproduksi. Berdasarkan penelitian, pestisida berpengaruh terhadap pembentukan kalsium dalam tubuh burung. Akibatnya, burung menghasilkan telur yang kulitnya sangat tipis sehingga bayi burung tidak dapat bertahan hidup. Langkanya elang jawa diduga kuat juga karena penggunaan pestisida ini.
e. Penggunaan Pupuk Buatan
Di satu sisi, pupuk buatan berfungsi menyuburkan tanaman. Namun, di sisi lain pupuk telah berperanbesar terhadap kelangkaan beberapa jenis fauna. Berdasarkan penelitian, para ahli menyimpulkanbahwa penggunaan pupuk telah menyebabkan hilangnya beberapa jenis ikan di sungai dan danau. Bagaimana ini bisa terjadi? Pupuk yang disebarkan di lahan pertanian tidak semuanya diserap oleh tanaman. Beberapa di antaranya telah dihanyutkan air hingga sampai ke sungai dan danau. Pupuk itu menyuburkan tanaman air seperti eceng gondok hingga pertumbuhannya melampaui batas toleransi. Tanaman ini menyerap oksigen yang dibutuhkan oleh beberapa jenis ikan. Selain itu, eceng gondok yang membusuk menyebabkan air bersifat asam. Beberapa jenis ikan yang tidak sanggup bertahan akan mati dan akhirnya punah.
Itulah beberapa kerusakan flora dan fauna serta hal-hal yang menyebabkannya. Kerusakan itu sesegera mungkin harus kita cegah karena dampaknya akan menimpa kita juga. Apa dampak kerusakan flora dan fauna bagi manusia? Mari kita lihat.
3.      Jelaskan upaya – upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melindungi dan melestarikan flora dan fauna di Indonesia ?
1.
Taman Nasional, merupakan kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan. Beberapa taman nasional di Indonesia:

a.
Taman Nasional Gunung Leuser Terletak di Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Contoh tumbuhan yang dilestarikan: meranti, keruing, durian hutan, menteng, Rafflesia arnoldi var.atjehensis. Hewan yang dilestarikan: gajah, beruang Malaya, harimau Sumatra, badak Sumatra, orangutan Sumatra, kambing sumba, itik liar, tapir.

b.
Taman Nasional Kerinci Seblai Terletak di Propinsi Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Tumbuhan yang dilestarikan: bunga bangkai (Amorphophalus titanium), Rafflesia arnoldi, palem, anggrek, kismis. Hewan yang dilestarikan: tapir, kelinci hutan, landak, berang-berang, badak Sumatra, harimau Sumatra, siamang, kera ekor panjang.

c.
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Terletak di propinsi Bengkulu sampai Lampung. Tumbuhan yang dilestarikan: meranti (Shorea sp), keruing (Diptetrocarpus sp), damar (Agathis alba), kemiri (Aleurites moluccana), mengkudu (Morinda citrifolia), Rafflesia arnoldi. Hewan yang dilestarikan: gajah, tapir, badak Sumatra, landak, trenggiling, ular sanca, bangau putih, rangkong, dan lain-lain.

d.
Taman Nasional Ujung Kulon
Terletak di kawasan ujung barat Pulau Jawa. Taman Nasional ini merupakan habitat terakhir dari hewan-hewan yang terancam punah, seperti: badak bercula satu (Rhinoceros sendaicus), banteng (Bos sondaicus), harimau loreng (Panthera tigris), dan surili (Presbytis aygula).

e.
Taman Nasional Kepulauan Seribu
Terletak di kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta. Ekosistem yang dilindungi adalah ekosistem terumbu karang.

f.
Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru
Terletak di kawasan Propinsi Jawa Timur di Kabupaten Probolinggo, Malang, Pasuruan dan Lumajang. Flora yang dilindungi adalah cemara gunung (Cassuarina junghuniana) sedangkan fauna yang dilindungi adalah babi hutan, kijang, ayam hutan, rusa, macan tutul.

g.
Taman Nasional Meru Betiri
Terletak di Propinsi Jawa Timur di wilayah Jember Selatan. Taman Nasional ini merupakan habitat terakhir dari harimau loreng jawa (Panthera trigis). Flora langka yang dilindungi yaitu Rafflesia zollingeri.


h.
Taman Nasional Baluran
Terletak di Propinsi Jawa Timur. Flora yang dilindungi : dadap biru (Erythocina endophyla), kosambi, widoro, nimba, kemiri. Sedangkan fauna yang dilindungi antara lain ular piton, buaya, banteng, rusa, kijang, macan tutul dan linsang.


i.
Taman Nasional Komodo Terletak di Pulau Komodo Propinsi NTT. Flora yang dilindungi adalah Kayu hitam (Diospyros javanica) dan bayur (Pterospermum diversifolium). Satwa/fauna khas adalah komodo.


j.
Taman Nasional Tanjung Puting Terletak di Propinsi Kalimantan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Timur dan Kalimantan Tengah. Taman Nasional ini merupakan pusat rehabilitasi orang utan. Flora yang dilindungi tanaman yang mengandung getah dan merusak saraf (misalnya: Gluta renghas) dan durian (Durio sp). Fauna yang dilindungi: orang utan, lutung, kancil, musang.

2.
Cagar Alam, kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan ekosistem, yang perkembangannya diserahkan pada alam.

3.
Hutan Wisata, kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan, yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan, konservasi alam, dan rekreasi. Contoh hutan wisata yaitu hutan wisata Pangandaran.

4.
Taman laut, merupakan wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa ke-indahan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam, yang diperuntukkan guna melindungi plasma nutfah lautan. Contoh: Bunaken di Sulawesi Utara.

5.
Hutan lindung, kawasan hutan alam yang biasanya terletak di daerah pe-gunungan yang dikonservasikan untuk tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata air. Contoh: Gunung Gede Pangrango.

6.
Kebun Raya, adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat, dan tum-buh-tumbuhan tersebut berasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi ex situ, ilmu pengetahuan, dan rekreasi, contoh: Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi.
7.  Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan tertentu, seperti:
• Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera.
• Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.
• Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.
8.  Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.
9.  Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa (biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa, menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing.
10.  Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:
• mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.
• perbaikan kondisi lingkungan hutan.
• menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang.
• sistem tebang pilih.
11.  Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:
• melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar.
• mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
• mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.
12.  Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain:
• mencegah perusakan wilayah perairan.
• melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya dengan bahan peledak.
• melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.








4.       Kesimpulan :
      Keanekaragaman hayati di Indonesia terus-menerus mengalami kemerosotan. Hal ini disebabkan karena adanya p
encemaran, eksploitasi hutan, perburuan liar, penggunaan pestisida, penggunaan pupuk buatan, dan lain-lain. Namun ada upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melindungi dan melestarikan flora dan fauna di Indonesia  seperti mendirikan Cagar Alam, Taman Nasional, Hutan Wisata, Taman laut, Hutan lindung, Kebun Raya, membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan tertentu, pembangunan yang berwawasan lingkungan, melakukan usaha pelestarian hutan, melakukan usaha pelestarian hewan, dan melakukan usaha pelestarian biota perairan.